. Ahlan wa Sahlan: _Istiqomah itu ..............._

Minggu, 23 Oktober 2011

_Istiqomah itu ..............._

Satu kata yang begitu mudah kita mengucapkannya namun begitu sulit bagi kita untuk teguh di dalamnya

Satu kata yang sering kali kita mendengarnya ketika sedang mengakhiri pembicaraan dengan orang lain, namun begitu sulit bagi kita untuk menjaganya.

Satu kata yang sering kali kita ucapkan kepada orang lain namun diri sendiri pun kadang terombang-ambingkan dengan keadaan yang ada.

Istiqomah....

Mudah bagi lisan ini untuk mengucapkannya, tetapi, masya Allah betapa sulit bagi kita untuk tetap bertahan hingga akhir nanti.

Betapa sulitnya bagi kita untuk tetap berdiri tegak, kokoh diatas pondasi keistiqomahan.

Lingkungan sekeliling kita selalu mengombang-ambing kan hati yang lemah ini.

Dalam diri ini sebenarnya telah tertanam bahwa ujian akan tegaknya hati dalam pondasi keistiqomahan pasti akan ada. tapi selalu saja kita terkecoh oleh limpahan kenikmatan disekitar kita yang menggugah hati ini untuk merasakannya.

Ketika kita telah jauh dari majelis-majelis ilmu, jauh dari berkumpul bersama orang-orang yang berilmu, sebenarnya hati ini telah sadar bahwa kita sekarang sedang dalam masa-masa kegoncangan hati dan jiwa. Hati mengamuk, sedih, marah dan kadang pun kegelisahan tanpa penyebab merasukinya.

Mungkinkah sang hati menolak apa yang sedang raga ini lakukan? Mungkinkah hati berontak terhadap diri kita yang telah jauh dari majelis-majelis ilmu hingga dia marah terhadap kita? Ataukah ini bentuk teguran Allah kepada kita agar hati kita merasa gundah gulana dan mencari solusinya dengan men-chargernya dalam majelis ilmu serta berkumpulnya kembali bersama orang-orang yang berilmu?

Wahai diri yang lemah, kembalilah kamu pada masa-masa hidayah itu menyapa mu dengan kelembutannya. Tumbuhkanlah semangat dalam dirimu untuk selalu haus akan ilmu syar’i.
Siramilah hati mu dengan air syurga yang menyejukkan dalam majelis ilmu dan pupuklah hati mu dengan pupuk kompos dalam lingkaran halaqah bersama orang-orang berilmu.

Wahai diri, tumbuhkan lah rasa takut pada dirimu jika engkau kembali pada masa-masa silam mu di masa lalu. Takutlah kamu jika suatu saat nanti Allah mencabut hidayah itu dari dalam dirimu. Takutlah kamu jika suatu saat nanti, Allah tidak lagi memandangmu. dan bagaimana ketika Allah telah membiarkanmu dan tak lagi memandang mu? Sungguh, betapa diri ini telah mendapat kerugian yang sangat besar.

Yaa Allah, Yaa Rabbi, tetapkan lah hati kami pada agamaMu. Matikanlah lah kami dalam keadaan husnul khatimah. Bantulah kami dalam menjaga hidayah Mu ya Rabb.
Semoga ... semoga kita akan tetap berada di jalan ini hingga akhir nanti.

FMUBS, Makassar 18 Okt 2011
23.46 Wita

0 komentar: