. Ahlan wa Sahlan: _Papa, aku pun mencintai mu_

Rabu, 30 November 2011

_Papa, aku pun mencintai mu_

Bismillah...

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh...


Sahabat...
Ketika kita di tanya, kepada siapa kita lebih dekat? Kepada ibu kah atau kepada bapak kah? Serentak semua menjawab “kepada ibu”. Tak heran, karena ibu yang 24 jam selalu bersama kita. Tapi pernahkah kita berpikir, bahwa terkadang juga bapak cemburu ketika kita berkata seperti itu. Yah, dia cemburu terhadap jawaban mu itu. Tapi bapak tak pernah marah kepada mu. Bapak tak pernah memarahi mu dan mengatakan, “kenapa hanya ibu mu saja? Padahal sebagian darah ku mengalir dalam diri mu”. Tidak sahabat, bapak tidak pernah mengatakan hal yang demikian. Dia tetap bersikap cool seperti biasanya dan dia tetap menyayangi mu.

Sahabat...
Ketika kita berada di perantauan, maka siapa yang akan kita hubungi terlebih dahulu? Bapak mu kah? Atau ibu mu kah? Serentak semua menjawab “kepada ibu”. Tak heran, sebab kasih sayang ibu telah merekat erat dalam hati kita. Tapi pernah kah kita berpikir, bagaimana perasaan bapak ketika hanya ibu yang terus-terusan kita hubungi terlebih dahulu? Sama hal nya dengan ibu, bapak pun sangat merindukan dirimu. Dan bapak pun menginginkan suatu saat nanti dia lah orang pertama juga yang akan menerima telepon dari mu. Bapak tak pernah memarahi mu dan mengatakan kepada mu “kenapa hanya ibu yang di hubungi? Kenapa ketika meminta uang baru teringat bapak?” tidak sahabat, bapak tak pernah mengatakn hal itu kepadamu, ia tetap bersikap seperti biasa dan menutupi perasaan cemburunya.

Sahabat...
Pernah kah kita berpikir, bahwa kekhawatiran bapak kepada diri mu mungkin saja melebihi kekhwatiran ibu kepada mu ketika kau sakit? Tapi itu semua jarang terpikirkan oleh kita. Lihat saja, saat tengah malam, tiba-tiba dirimu terkena demam tinggi dan persediaan obat di rumah sudah habis. Maka siapa yang rela mencari obat untuk mu? Dia rela tak tidur hanya untuk membeli obat mu. Dia rela kedinginan, dia rela basah dengan embun demi mendapatkan obat untuk buah hatinya yang tercinta. Padahal keadaan bapak yang saat itu sudah tua, dan tak bisa untuk terkena udara dingin malam hari. Tapi, itu semua tak dipikirkan olehnya. Yang ada dipikirannya, adalah kesembuhan dirimu.

Sahabat...
Suatu saat nanti kau akan menyadari bahwa betapa pentingnya bapak dalam hidup mu. Semoga, kesadaran itu tidak muncul ketika ia telah pergi. Saya tak menyuruh kepada kalian untuk membeda-bedakan kasih sayang antara yang diberikan ibu dan bapak kepadamu. Dalam tulisan ini pun, saya tidak mengatakan bahwa harus menyayangi bapak seutuhnya. Tidak. Saya hanya ingin kalian pun menyadari akan pentingnya hadir nya bapak dalam hidup mu. Saya hanya ingin kalian semua tahu, bahwa rasa sayang bapak kepada mu sama seperti rasa sayang ibu kepadamu, tetapi mereka memiliki cara yang berbeda dalam menunjukan perhatian mereka kepadamu. Kenali lah sifat dan sikap bapak mu, maka kau akan jatuh cinta kepadanya dan merasa aman ketika berada di samping nya. Dan akan merasa kehilangan ketika jauh darinya sama hal nya kau merasa kehilangan ketika kau berada jauh dari ibu mu. Jangan pernah ke sampingkan bapak dalam hidup mu. Tetaplah kau mencintai bapak dan ibu mu. ~senyyumm~

FMUBS, 30 November 2011
Makassar, 13.35 wita

1 komentar:

Akhwat Penuntut Ilmu mengatakan...

kembali berlinang airmata membaca note ini utk yg kedua kalinya setelah beberapa tahun lalu d inbox.in d fb.