. Ahlan wa Sahlan: _Mengapa engkau marasakan cinta ???_

Sabtu, 21 Mei 2011

_Mengapa engkau marasakan cinta ???_

Bismillah...

Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh...


... Kau akan mengerti saat engkau merasakannya. Bersabarlah. sebab semua akan terasa indah pada masanya nanti. Jangan tergesa-gesa dalam mengenal cinta, agar tak ada sesal , agar tak ada yang dikecewakan & agar ia tak bertepuk sebelah tangan ... 1

Anda sedang jatuh cinta..?

Kepada siapa anda jatuh cinta..?

Kepada orangtua..?

saudara mu..?

ataukah kepada dia dan bukan Dia..??

wajar ketika kita merasakan cinta. Sebab dia adalah kefitrahan yang telah ada pada kita.

Namun pantaskah kita jatuh cinta..??

seberapa pantas dirimu jatuh cinta ketika engkau menjawab “Ya, saya pantas jatuh cinta” ..??

hanya dengan menjawab “karena saya telah dewasa, maka saya telah pantas jatuh cinta”..!!

Karena itukah alasanmu yang menyebabkan engkau jatuh cinta..?
tak adakah alasan yang lain...??

“saya jatuh cinta, karena mengaguminya”. Lantas, ketika kita tahu kekurangannya maka seketika itu pula cinta kita pudar..??

“saya jatuh cinta karena wajahnya telah memalingkan dunia ku”. Lantas, ketika dia telah menjadi tua maka terhapus pula cinta mu padanya??

“aku jatuh cinta karena tatapan matanya yang memukau”. Lantas ketika dia menjadi buta, maka hilang pula cinta mu padanya..??

aku jatuh cinta karena...

aku jatuh cinta karena....

dan aku jatuh cinta karena.....

dan masih banyak lagi beribu alasan yang akan terucap dari bibir mereka ketika ditanya mengapa kau jatuh cinta...


Ukhti fillah, tahukah bahwa jatuh cinta itu menyakitkan? Dia akan sangat menyakitkan bahkan akan terasa sakit melebihi jatuhnya kita ke jurang yang paling dalam. Karena dengan cinta semua orang dapat melakukan apa saja demi mendapatkan cinta mereka. Menghalalkan segala cara agar cinta itu berada dalam genggaman meraka. Lalu, bagaiamana caranya agar kita tidak merasakan sakitnya jatuh cinta? Maka, bangunlah cinta. Bangunlah cinta dalam hatimu. Kokohkan ia dengan beton penahan yang paling kuat semampu mu. Dan jangan sampai ia roboh oleh kecorobohanmu. Dengan begitu maka kau tak akan terjatuh karena cinta.

Tetapi ukhti, ketika engkau telah merasakan cinta, apakah kau sudah mengenal cinta itu seperti apa? Apakah kau telah benar-benar mengenalnya? Jika kau belum benar-benar mengenal cinta itu seperti apa, maka jangan berani untuk membangun cinta. Karena kau akan menodai kesucian cinta itu. Sebab, cinta itu hanya akan kita rasakan ketika kita telah terikat dengan ikatan yang kuat dalam sebuah acara resmi yang disakralkan dalam hidup. Akan kita rasakan kesejukan tetesan embun membasahi hati saat waktu itu tiba.

Ukhti fillah, sesungguhnya puncak dari segala derajad cinta adalah keinginan yang demikian menggebu untuk dapat menghadirkan keagungan Allah di dalam Hati. Tekad kuat untuk selalu bersama syariat-Nya dalam segenap sisi kehidupan. cinta yang melebihi kecintaan pada kekasih, keluarga dan sanak saudara. Cinta yang mendorong untuk sentiasa mendekat kepada-Nya dan rindu untuk merajut tali kasih serta berjumpa dengan-Nya. 2

Jagalah cinta itu ukhti. Jangan tergesa-gesa untuk mengekspresikan cinta pada dia sebelum Dia mengizinkan. Belum tentu yang kau cintai adalah yang terbaik untuk mu. Siapa yang lebih tahu melainkan Allah? Simpan segela bentuk ungkapan cinta, dekap dihati rapat-rapat, Allah akan menjawab dengan lebih indah disaat yangg tepat. Jangan sakiti seseorang yang akan menjadi pasangan hidup mu kelak. Jangan buat dia cemburu atas cinta yang telah kau berikan kepada yang bukan mahram mu. Jagalah perasaan pasangan mu dan berilah dia hadiah yang terindah dalam hidupnya dengan mendapatkan dirimu yang belum membagikan cinta mu kepada yang bukan menjadi mahram mu.
Pantaskah kita mendapatkan seseorang yang shaleh/shalehah, sementara kita di luar sana masih mengobral-obral cinta..?? jangan sampai yang kita harapkan adalah pasangan yang shaleh/shalehah malah yang Salah justru yang kita dapatkan.... semoga tidak, Insya Allah...

FMUBS, Makassar 3 Mey 2011
23.09 Wita


1 dan 2, kutipan dari saudara seiman

0 komentar: