. Ahlan wa Sahlan: _(sebuah kisah nyata)_

Sabtu, 21 Mei 2011

_(sebuah kisah nyata)_

Bismillah...

Assalamu'alaikum warahmatullah Wabarakatuh...

Segala puji bagi Allah,kita memuji,memohon pertolongan,serta ampunanNya. Kita berlindung kepada Allah dari kejahatan nafsu-nafsu kita dan dari kejahatan amal perbuatan kita. Barang siapa yang ditunjuki Allah maka tidak ada yang menyesatkannya dan barang siapa yang disesatkan oleh Allah maka tak seorangpun yang bisa menunjukinya. Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah yang tiada sekutu bagiNya dan aku bersaksi bahwa sesungguhnya Muhammad adalah hamba dan utusan Allah...

وأنكحوا الأيامى منكم والصالحين من عبادكم وإمائكم إن يكونوا فقراء يغنهم الله من فضله والله واسع عليم
Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui. (24;32)

Seperti pada umumnya, bagi mereka yang sudah menikah mengaharapkan bahwa rumah tangga yang telah di bangun akan bertahan lama hingga akhir hayat mereka. Akan tercipta cinta dan kasih di dalamnya, akan tumbuh rasa saling menghormati, menghargai, patuh dan taat yang dapat mendatangkan rahmat Allah ta’ala di dalam rumah tangga mereka. Berbahagialah bagi mereka yang telah menikah dan bagi mereka yang belum menikah untuk bersegerahlah menikah. Sungguh menikah dapat menjaga dirimu dari perbuatan zina.

Kebahagiaan dalam rumah tangga merupakan dambaan bagi setiap pasangan yang telah menikah. namun justru kebahagian ini tidak di dapatkan dalam rumah tangga yang hanya bertahan dalam waktu 3 bulan.

Diriwayatkan bahwa : pernikahannya hanya bertahan selama 3 bulan. kebahagiaan yang dirasakan setelah menikah pun hanya berlangsung satu pekan. Berbagai percekcokan selalu menghiasai rumah tangga mereka. Dari hal yang paling terkecil hingga yang paling besar.
Pertemuan mereka berawal dari dunia maya. Ya, berawal dari dunia maya. Berawal dari teman si “laki-laki” yang memperkenalkan dia dengan temannya yang “perempuan”.  Berkenalan melalui chatting. Dari situlah mereka berdua mulai melakukan komunikasi yang entahlah apa isi komunikasi itu. Komunikais itu berlanjut hingga bertahun-tahun tanpa saling bertemu satu sama lain. Hanya memperlihatkan foto diri mereka. Benih-benih cinta pun mulai tumbuh dalam hati dua insan yang sedang dipermainkan setan. Rasa sayang mulai tumbuh dan hasrat ingin bertemu kian memuncak. Janji pun terucap untuk bertemu.
Mereka berdua berasal dari suku yang sama namun berbeda negara. “perempuan” berasal dari negara tetangga Malaysia dan “laki-laki” berasal dari Indonesia. Laki-laki ini sedang mengecam pendidikannya di Cairo, Mesir. Ketika ingin kembali ke Indonesia ia menyempatkan diri untuk mampir ke negara Malaysia. Awal pertemuan di antara mereka terjadi di negara Malaysia. Pertemuan itu tidak hanya berakhir sampai disitu, “perempuan” ini pun ingin sekali mengenal keluarga si “laki-laki” di Indonesia. Kunjungannya ke Indonesia membuahkan hasil. Mereka berdua akan disatukan dalam sebuah hubungan yang halal.
Pernikahan berlangsung di Malaysia. Terlihat rona kebahagiaan di wajah kedua insan itu. Begitupun dengan kedua keluarga mereka. Seminggu setelah pernikahan, timbulah percekcokan diantara mereka. Sifat-sifat asli yang dimiliki dari kedua insan ini mulai terlihat. Layaknya seorang yang pacaran, menutupi sifat asli dan menampakkan sifat-sifat yang palsu di hadapan orang yang kita cintai. Mungkin beginilah yang terjadi pada mereka. Namun dalam hal ini, sang suamilah yang merasakan kerugian. Ia mendapatkan seorang istri yang kasar, sangat tidak patuh terhadap suami, sering membangkan, bahkan dirinya tidak menjadi penyejuk bagi hati suaminya. Lebih parahnya lagi, sang istri bukanlah wanita yang paham terhadap agamanya. Benarlah sabda Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam bahwa “wanita itu di nikahi karena empat hal ; hartanya, keturunannya, kecantikannya dan agamanya. Maka hendaknya engkau utamakan wanita yang memiliki agama, (jika tidak) kedua tangan mu akan berdebu (miskin, merana)” HR Bukhari.
“dan diantara kebahagiaan adalah wanita sholehah, engkau memandangnya lalu engkau kagum dengannya,dan engkau pergi daripadanya tetapi egkau merasa aman dengan dirinya dan hartamu. Dan diantara kesengsaraan adalah wanita yang apabila engkau memandangnya engkau merasa enggan lalu dia mengungkapkan perkataan kotor kepadamu,dean jika engkau pergi daripadanya,engkau tidak merasa aman atas dirinya dan hartamu ( hadist riwayat ibnu hibban dan lainnya, dalam as-silsilah Ash-shahihah, hadist no 282).
Benarlah bahwa jika kita akan mendahulu suatu perkara dengan hal yang baik maka hasil yang akan kita dapatkan pun akan baik pula. Namun jika kita mendahului suatu perkara dengan hal yang buruk maka hasilnya pun akan buruk. Wallahu ta’ala a’lam...

(sebuah kisah nyata yang diceritakan kepada penulis. Dengan maksud agar apa yang menimpanya tidak terjadi kepada yang lain. Tulisan yang dibuat sesuai dengan apa yang diceritakan tidak ada unsur melebih-lebihkan atau karangan semata. Semoga dari kisah ini kita dapat mengambil pelajaran di dalamnya.)

Makassar, 20032011
21.11 wita
FMUBS

0 komentar: